Akhirnya misteri siapa pelaku dibalik pembunuhan sadis sisca yofie manajer cantik sesuatu perusahaan keuangan terungkap telah. Sesudah tempo hari di antara tersangka berinisial a menyerahkan diri ke polsek sukajadi, bandung, tadi pagi lebih kurang jam 11.00 wib polisi sukses membekuk tersangka utama berinisial w yang dianggap adalah eksekutor pembunuhan sisca yofie. W dengan kata lain wawan ditangkap waktu naik motor di tempat ciranjang berbarengan istrinya, tutur kepala satuan reserse kriminal polrestabes bandung ajun komisaris besar trunoyudho wisnu di kantornya, minggu, 11 agustus 2013.
Beberapa tersangka saat ini diamankan polrestabes bandung. Awal mulanya kami mencari dia (wawan) ke cililin (kabupaten bandung barat), namun keburu lari. Selanjutnya tadi dia kami tangkap lebih kurang jan 11.00 tengah didalam pelarian memakai motor yang dia gunakan untuk lakukan tindak kejahatan pada korban, kata wisnu.
Satuan reserse kriminal saat ini sedang intensif memeriksa wawan serta ade. Kami tetap mendalami pernyataan beberapa tersangka. Istri pelaku (yang ditangkap di ciranjang) turut kami amankan untuk dimintai info, kata wisnu.
Sesaat itu orang tua beberapa pelaku, ahri, 65 th., menyebutkan, wawan serta ade yaitu anak serta cucunya. Awalannya, kata dia, ade tidak berterus terang sudah lakukan kejahatan berbarengan wawan.
Tetapi, sepanjang tiga hari tiga malam sesudah perihal terbunuhnya sisca pada senin petang 4 agustus, ahri lihat ade gelisah. Tidak makan, tidak tidur. Saya bertanya ada apa. Selanjutnya dia mengaku (bahwa dia berbarengan wawan sudah membunuh yofie). Lantas saya suruh menyerahkan diri ke polsek sukajadi, tuturnya waktu didapati di rumahnya di sukagalih, ahad, 11 agustus 2013.
Polisi tetap butuh mencocokan info dua pelaku berinisial a (33) serta w (45) yang terlibat masalah tewasnya wanita cantik, sisca yofie (34. Motifnya tetap samar, apakah dendam atau penjambretan. Ini penjelasan sesaat polisi.
Bila versi inisial a, masalah ini penjambretan. W sebagai pelaku utamanya, kata kapolrestabes bandung kombes pol sutarno di mapolrestabes bandung, minggu (11/8/2013).
Kami tengah mendalami motif sesungguhnya. Info a serta w nantiya dapat kami cocokan. Benar atau tidak seperti itu (jambret). Tas kantor korban (sisca) diisi laptop tetap ada di lokasi perihal. Namun kami cobalah menyelidiki lagi, apakah kemungkinan ada tas korban yang di ambil. Soalnya kami tidak mendapatkan tas diisi sinyal pengenal, atm, punya korban, kata sutarno.
Beberapa tersangka saat ini diamankan polrestabes bandung. Awal mulanya kami mencari dia (wawan) ke cililin (kabupaten bandung barat), namun keburu lari. Selanjutnya tadi dia kami tangkap lebih kurang jan 11.00 tengah didalam pelarian memakai motor yang dia gunakan untuk lakukan tindak kejahatan pada korban, kata wisnu.
Satuan reserse kriminal saat ini sedang intensif memeriksa wawan serta ade. Kami tetap mendalami pernyataan beberapa tersangka. Istri pelaku (yang ditangkap di ciranjang) turut kami amankan untuk dimintai info, kata wisnu.
Sesaat itu orang tua beberapa pelaku, ahri, 65 th., menyebutkan, wawan serta ade yaitu anak serta cucunya. Awalannya, kata dia, ade tidak berterus terang sudah lakukan kejahatan berbarengan wawan.
Tetapi, sepanjang tiga hari tiga malam sesudah perihal terbunuhnya sisca pada senin petang 4 agustus, ahri lihat ade gelisah. Tidak makan, tidak tidur. Saya bertanya ada apa. Selanjutnya dia mengaku (bahwa dia berbarengan wawan sudah membunuh yofie). Lantas saya suruh menyerahkan diri ke polsek sukajadi, tuturnya waktu didapati di rumahnya di sukagalih, ahad, 11 agustus 2013.
Polisi tetap butuh mencocokan info dua pelaku berinisial a (33) serta w (45) yang terlibat masalah tewasnya wanita cantik, sisca yofie (34. Motifnya tetap samar, apakah dendam atau penjambretan. Ini penjelasan sesaat polisi.
Bila versi inisial a, masalah ini penjambretan. W sebagai pelaku utamanya, kata kapolrestabes bandung kombes pol sutarno di mapolrestabes bandung, minggu (11/8/2013).
Kami tengah mendalami motif sesungguhnya. Info a serta w nantiya dapat kami cocokan. Benar atau tidak seperti itu (jambret). Tas kantor korban (sisca) diisi laptop tetap ada di lokasi perihal. Namun kami cobalah menyelidiki lagi, apakah kemungkinan ada tas korban yang di ambil. Soalnya kami tidak mendapatkan tas diisi sinyal pengenal, atm, punya korban, kata sutarno.